
Bandung,- Arus lalulintas mudik lebaran sudah mulai terasa jelang lewat sepekan lagi, arah dari Jakarta lewat puncak di pertigaan Ciawi mulai terasa adanya kepadatan arus lalulintas, imbasnya petugas jalan tol mulai sibuk dengan mengatur kecepetan kendaraan masuk lewat pintu tol dan keluar karena setiap menit kendaraan terus bertambah.
Pihak aparat baik dari Dishub maupun kepolisian, sudah merencanakan apabila arus mulai padat arah puncak akan digunalkan system ganjil genap atau Katup (Buka tutup), hal ini untuk menghindari kemacetan di daerah puncak dan daerah Jonggol.
Membludaknya arus kendaraan yang kebanyakan masih libur Panjang dan Sebagian kendaraan yang diisi oleh para pemudik, menumpuk di kota kota terdekat, seperti Bekasi, purwakarta, Cianjur, Sukabumi terakhir di Bandung.
Kepadatan arus lalulintas di Kota Bandung terasa sejak jumat malam, kebanyakan nopol B dan plat dari kota lainnya. Mereka masih yang melakukan libur Panjang sejak jumat, sabtu dan minggu. Di Kota Bandung khususnya di jalan protocol semua mengalami kepadatan.
Terhambatnya arus lalulintas bukan karena banyaknya kendaraan saja, namun adanya polisi swatsa atau pak Ogah yang mengatur arus lalulintas disetiap pertigaan. Hal ini bukan mengurangi dari kepadatan arus lalulintas, justru menambah panjangnya antrian berbagai kendaraan, kata Yadi (43) sopir angkot yang terjebak di Jalan Antapani-Sukamiskin.
Kepadatan arus lalulintas di Kota Bandung terasa mulai dari keluar pintu tol Pasteur, sampai jembatan laying. Masuk kota semua jurusan arus lalulintas padat, semua bergerak lambat. Kepadatan itu sampai berujung ke Cileunyi kira kira 12 Km dari pusat kota 0 Km.
Untuk itulah pemerintah sudah menghimbau kepada seluruh masyarakat yang hendak mudik, lebih baik jauh sebelumnya agar tidak mengalami kemacetan maupun kepadatan arus lalulintas. Karena diperkirakan tahun ini mudik jumlahnya mencapai 85 juta orang, ditambah jutaan kendaraan berbagai jenis.
Fujianto/Yopi