SATE PELANA MURAH TAPI TIDAK MURAHAN
Siapa yang tidak mengenal sate ?, diyakinkan sate adalah makanan teman nasi yang banyak ragamnya. Diberbagai daerah pasti ada yang Namanya sate, baik sate kelinci sate dendeng,sate kambing sate sapi dan apalah pokoknya dari daging, walau pun sekarang ada yang Namanya sate aci yang dibuat dari adonan aci, namun tetap Namanya “Sate”
Peminatnya pun banyak, hampir semua kalangan masyarakat sudah mengenalnya jenis makanan teman nasi, bahkan mungkin mencicipinya.
Di Kota Bandung banyak penjual beragam sate, namun tidak semua selaris sate yang satu ini, walau pun ada juga sate lainnya yang tidak kalah larisnya.
Kenapa sate yang satu ini dibilang laris, mungkin harganya paling murah dari tempat lainnya. Murah tapi tidak murahan itulah slogan sate yang satu ini, walau pun tempatnya hanya di pinggir jalan, tetapi peminatnya bergantian. Jarang sekali bangku kosong terkadang para peminatnya duduk di luar tenda, sesederhana itulah yang membuat nikmat dan terlihat memasyarakat sekali.
Penjualnya sudah beberapa kali menunaikan ibadah haji, yang tentunya sate yang dijajakannya berlabel “Halal”, Berjualannya mulai pukul 08.00 sampai pukul 14.00 wib, bukan karena hal lain namun memang jatahnya dibatasi, dan ada jadwal hari yakni hari jumat libur. Itulah kelebihan kuliner terkenal ini.
Sate apa Namanya? Dikenal dengan sebutan “Sate Pelana” tidak memiliki nama lain, mungkin sejak 40 tahun berjualan tidak pindah lokasi yakni di Jalan Pelana Kawasan Tegallega Otto Iskandardinata Bandung.
Soal harga kata para penyuka kuliner daging tusuk dibakar ini, nyaris tidak percaya. Karena sangat murah, satu piring nasi dan 10 tusuk sate dengan bumbu yang “Ledok” hanya berkisar Rp 22.000. Benar benar murah tapi tidak murahan, penyukanya pun dari berbagai kalangan, jadi kalau mau datang jangan lewat pukul 14.00 karena mungkin tidak kebagian.
Fujianto